A. Manusia sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan. Kebudayaan memiliki peran sebagai:
1. Suatu hubugnan pedoman antar manusia atau kelompoknya.
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan - perasaan dan kemampuan - kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia, termasuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
4. Pembeda manusia dengan binatang.
5. Petunjuk - petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku di dalam pergaulan.
6. Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
7. Sebagai modal dasar pembangungan.
B. Pengaruh budaya terhadap lingkungan. Beberapa variable yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan:
1. Physical environment.
2. Cultural social encironment.
3. Environment orientation and reprentation.
4. Environment behavior and process.
5. Out carries product.
C. Problematika kebudayaan. Beberapa problematik kebudayaan antara lain:
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang, hambatan ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksana pembangunan.
3. Hambatan kebudayaan berkaitan dengan faktor psikoogis atau kejiawaan.
4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dangan masyarakat luar.
5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal - hal baru.
6. Sikap etnosentrisme.
7. Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, seringkali disalahgunakan oleh manusia.
8. Cultural shick atau gagap budaya.
D. Trigulasi: Individu, masyarakat, dan kebudayaan.
Hubungan yang menunjukan keeratan antara individu, masyarakat dan kebudayaan, masyarakat adalah sekumpulan individu, dimana tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah pendukungnya. Pemisah ketiga pengertian tersebut hanyalah secara teoritis dan untuk kepentingan analisis, sebab dalam kenyataan sukar untuk dipisah - pisahkan. Dalam kaitan ini Selo Soemardjan sebagaimana diikuti Soerjono Soekanto (1990:123) menyatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan orang - orang yang hidup bersamaan menghasilkan kebudayaan. Kerangka pemikiran triangulasi menunjukan keeratan hubugnan antara individu, masyarakat dan kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.
Sumber:
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196604251992032-ELLY_MALIHAH/Bahan_Kuliah_PLSBT,_Elly_Malihah/Manusia_%26_Kebudayaan,.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar