Minggu, 12 April 2015

Harga Keseimbangan, Pendekatan Perilaku Konsumen, dan Konsep Elastisitas.

Harga keseimbangan:
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium atau harga bebas adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.


Pendekatan perilaku konsumen:

Pendekatan Kardinal
  1. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
  2. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan.
  3. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
  4. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah. Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.


Pendekatan Ordinal

Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).

Ciri-ciri kurva indiferens:
  1. Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi).
  2. Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi (marginal rate of substitution).
  3. Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva indiferens yang berbeda


Perbedaan antara pendekatan kardinal dengan ordinal


Konsep elastisitas

Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan dalaml bilangan/angka.
Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy (pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama.

Elastisitas Permintaan.
Adalah perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat dari perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya.

Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga.
Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang.
Elastisitas yang dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan.

  1. Elastisitas harga (Ed) adalah persentase perubahan jumlah permintaan yang disebabkan oleh persentase perubahan harga.
  2. Elastisitas silang, kecenderungan perubahan permintaan suatu barang  tertentu disebabkan terjadi perubahan harga barang lain.
  3. Elastisitas pendapatan, kecenderungan perubahan permintaan yang disebabkan oleh perubahan pendapatan masyarakat.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Harga_keseimbangan
http://sunarto.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/1686/TEORI+PERILAKU+KONSUMEN.doc
http://shanti.staff.uns.ac.id/files/2013/09/M3.-KONSEP-Elastisitas.ppt

Permintaan dan Penawaran

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.


Hukum Permintaan dan penawaran:
Hukum permintaan adalah jika jika harga semakin murah maka permintaan konsumen akan banyak dan jika harga semakin naik permintaan konsumen akan berkurang. Hukum dari penawaran adalah jika harga semakin murah maka penawaran akan semakin berkurang dan jika harga semakin naik maka penawaran akan semakin bertambah. Jadi hukum dari permintaan dan penawaran adalah berbanding terbalik.


Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:

1. Perilaku atau selera dari konsumen.
Saat ini sedang ngetrendnya gadget android, mungkin di masa yang akan mendatang akan ditemukan penemuan baru sehingga penggunaan android akan berkurang.

2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap.
Jika harga BBM naik maka kebutuhan barang pokok juga ikut naik.

3. Pendapatan atau penghasilan konsumen.
Pendapatan orang yang lebih dari cukup akan bisa untuk membeli barang yang diinginkannya, sedangkan orang yang pendapatnya kurang dari cukup untuk kebutuhannya saja sudah susah apalagi untuk barang yang diinginkannya.

4. Perkiraan harga di masa depan.
Harga yang diperkirakan atau sudah pasti naik maka orang-orang akan berbondong-bondong menimbunnya. Contohnya: Emas, bensin, minyak tanah, dan lain-lain.

5. Banyaknya atau intensitas kebutuhan konsumen.
Jika terjadi letusan gunung berapi atau kebakaran hutan maka kebutuhan akan masker akan meningkat.


Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran.

1. Biaya produksi dan teknologi yang dibutuhkan.
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.

2. Tujuan perusahaan.
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.

3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.

4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.

5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.

Sumber: http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-permintaan-dan-penawaran-hukum-faktor-yang-mempengaruhi.html